Jumat, 12 November 2010

SMP Negeri 2 Bitung sebagai Sekolah Adiwiyata


Bitung, (Antara News) - Ratusan Kepala Sekolah (kepsek) Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Minahasa mengunjungi SMP Negeri 2 Bitung penerima penghargaan Adiwiyata Mandiri 2010, Jumat.
Sekretaris Dinas Pendikan Olah raga dan Pemuda Minahasa, Jemmy Maramis mengatakan kunjungan tersebut untuk memberikan wawasan kepada para Kepsek tentang penataan lingkungan.
"Melalui kunjungan ini, para guru akan belajar banyak tentang bagaimana melakukan penataan lingkungan sekolah yang baik," kata Maramis.

Jemmy Maramis mengatakan dari kegiatan ini guru- guru memotret kondisi yang ada dilapangan untuk nantinya dapat diterapkan pada sekolah masing-masing.

Sehingga diharapkan para Kepsek tersebut dapat memanfaatkan sebaik-baiknya kunjungan itu supaya memberikan manfaat dalam penanganan lingkungan sekolah di Minahasa.

"Diharapkan pada tahun 2011, minimal terdapat satu sekolah di Minahasa menjadi penerima Adiwiyata," katanya.

Kepsek SMP Negeri 2 Bitung Julius Ondang mengatakan sekolah tersebut mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri.

"Dalam menjaga lingkungan sekolah tersebut, maka peran oran tua dan seluruh siswa serta kerja sama dengan para guru sangat penting," katanya.

Dia mengatakan penilaian untuk adiwiyata bukan saja dengan melihat kondisi lingkungan yang ada dari sekolah itu, tetap ada juga empat komponen lain yang mendukung.

Seperti kebijakan sekolah, tentang visi misi sekolah tersebut tentang lingkungan, pemanfaatan sumber daya alam dengan memanfaatkan secara baik sumber air yang dimiliki dan penghematan listrik.

Serta pengalokasian anggaran sekolah minimal sekitar 10 persen untuk kegiatan lingkungan dan partisipasi dari siswa itu dalam menjaga lingkungan baik di dalam maupun di luar sekolah.
Read More...!

Mewaspadai Sampah Di Tengah Lingkungan Kita

Musim hujan telah tiba dan membasahi lingkungan serta pemukiman kita semua. Bagi lingkungan yang tertata apik tentu musim hujan tidak menimbulkan banyak masalah. Namun untuk lingkungan yang kumuh berbagai masalah tentu akan timbul. Terutama untuk sampah yang menumpuk di saluran-saluran pembuangan yang mampat, karena sistem sanitasi dan drainase yang tidak terkonsep secara matang.

Sampah yang menumpuk tersebut tentunya akan banyak mengganggu kita, disamping menimbulkan bau yang tak sedap. Sampah inipun akan banyak menimbulkan penyakit. Untuk sampah yang banyak mengandung makanan busuk, sudah pasti merupakan sarang hidupnya Bakteri Coli. Sehingga apabila sampah ini menumpuk di saat musim hujan, tentunya akan menimbulkan wabah muntaber atau diare., DB dan lain sebagainya.. Sampah juga bisa mengundang datangnya kawanan tikus dan serangga yang bisa menyebabkan berbagai penyakit pencernaan, penyakit kuning, penyakit cacing perut , Malaria dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan sampah bisa mencemari air permukaan, air tanah , lahan pertanian dan juga bisa mencemari udara yang menyebabkan permasalahan pada manusia dan ekosistem.nya. Hal ini akan menimbulkan ancaman yang lebih serius lagi, karena memasuki awal Tahun 2010 ini curah hujan tentunya akan menngkat tajam. Sehingga dipastikan akan timbul banjir dan genangan di mana-mana, ditambah dengan sistim pertahanan tubuh kita yang menurun..

Sampah yang mencemari lingkungan pada jaman modern ini, bukan hanya sebagai zat hasil buangan kehidupan sosial masyarakat saja ( sisa makanan, plastik, bagian tumbuhan dsb )., tetapi sampah ini juga bisa berasal dari buangan aktifitas teknologi manusia ( waste ), yang mencakup juga zat-zat buang kimiawi atau juga aktifitas nuklir. Oleh karena itu komposisi kimia yang dikandung sampah sangat bergantung lokasi pemukiman , terutama yang memiliki drainase yang berhubungan langsung dengan lingkungan industri.

Sampah yang berupa bahan organik berasal dari aktifitas manusia sebagai makhluk sosial disebut dengan sampah rumah tangga ( Garbage ). Sedangkan senyawa/ bahan yang berasal dari sisa aktifitas manusia dalam bidang teknologi disebut dengan zat buang ( Waste ). Contoh yang tergolong zat buang adalah Carbon Monoksida . CFC dan Green House Gas dan lapin sebagainya..

Di tengah masyarakat, sampah memang menimbulkan hal yang pelik, sebab sampah adalah bahan yang harus diibuang dengan benar karena sifatnya yang racun. Namun demikian terdapat juga komponen sampah yang bernilai ekonomis, oleh karena itu dalam pengelolaan sampah disarankan untuk tidak mengesampingkan aspek daur ulang. Apalagi dengan semakin mahal dan terbatasnya sumber daya alam, maka recycled ( daur ulang ) sampah menjadi pilihan alternatif untuk menghemat biaya produksi suatu bahan, ketimbang kita memproduksi dari bahan mentah ( raw-materials ).

Definisi Sampah / Zat Buang
Sejauh ini belum ada kesepakatan internasional tentang batasan sampah / zat Buang, hal ini disebabakan karena setiap pihak / lembaga atau badan lainnya, memiliki interprestasi yang berbeda mengenai sampah. Sebagai contoh batasan sampah menurut United Nations Environment Program ( U N E P ), sampah adalah senyawa atau bahan yang terbuang atau sengaja dibuang atau harus dibuang menurut undang-undang di negara yang bersangkutan. Ketetapan ini sesuai dengan Basel Convention.

Basel Convention adalah konvensi yang didirikan pada Tahun 1989 , tetapi mulai menerapkan hasil-hasil konvensinya pada tahun 1992, Konvensi ini didirikan untuk mengontrol keamanan barang ekspor dan import antara negara negara erop
Sedangkan batasan sampah / Zat Buang menurut United Nations Statistics Division ( UNSD ) sampah adalah bahan yang bukan produk utama atau bukan bahan yang menjadi tujuan utama untuk diproduksi, didistribusikan atau dikonsumsi. Sampah bisa juga dihasilkan dari bahan sisa pada proses ekstraksi bahan mentah, baik ekstraksi tahap menengah atau ekstraksi akhir, atau sebagai hasil buangan aktifitas manusia. Kategori sampah juga bisa diterapkan untuk sisa daur ulang sampah itu sendiri ataupun bahan sisa dari penggunaan hasil daur ulang sampah.

Batasan menurut Negara Negara Eropa ( EU ) yang dikategorikan sebagai sampah / Zat Buang yang dibuang, perlu atau memang harus dibuang menurut amandemen 75/442/ EC dari Waste Frame Work Directive adalah senyawa atau bahan yang tidak digunakan lagi selama belum aman dan bahan yang tidak memiliki guna lagi untuk lingkungan dan kesehatan manusia.

Demi penyelamatan lingkungan dari ganasnya sampah, maka Inggris pada Th 1994 mengeluarkan perundang undangan tentang sampah yang disebut Waste Management Licensing Regulations yang mendifinisikan sampah sebagai senyawa atau bahan yang diputus kepemilikannya oleh produsen / seseorang karena dibuang atau berniat dibuang atau memang harus dibuang, kecuali untuk bahan yang telah diatur oleh Waste Directive ( Peraturan mengenai sampah ).

Kepedulian Bersama

Dengan demikian masalah sampah dewasa ini adalah masalah yang universal, sehingga memang perlu adanya regulasi yang disepakati semua negara tentang peraturan dan prosedur pengelolaan sampah. Bahkan bukan hanya regulasi tersebut di atas saja, namun tehnik pengelolaan dan fasilitas untuk pembuangan sampahpun kini harus pula dikembangkan menurut tehnik yang aman.

Keseriusan semua pihak / negara dalam mengatur sampah ini memang cukup beralasan, karena menurut data statistik yang dihimpun negara-negara pendukung Basel Convention menggambarkan bahwa selama Th 2001 masyarakat Eropa telah membuang sampah sebanyak 338 juta ton . Masih pada tahun yang sama Organizaton Economic Co-operation and Development ( O E C D ) melaporkan bahwa sebanyak 4 milyar ton sampah telah dibuang ke laut yang berasal dari negara-negara anggota OECD tersebut..Sedangkan menurut data terbaru, rata-rata jumlah sampah yang dibuang masyarakat dunia per orang/pertahun adalah sebanyak 572, 5 Kg.

Kepedulian semua pihak terhadap pencemaran sampah ( zat buang ) dan pengelolaan sampah dewasa ini telah meningkat tajam terutama dalam hal penyelamatan lingkungan global. Hal ini disebabkan karena daya dukung alam ( sustain ability ) telah terancam dengan adanya laju pencemaran dan kerusakan lingkungan, pengambilan sumber daya alam yang menunjukan skala dil luartakaran umum. Ditambah lagi dengan timbulnya pencemaran udara, pengumpulan dan penyebaran zat buang yang beracun, kerusakan dan penebangan hutan, tanah dan air, kerusakan lapisan ozon, emisi gas rumah kaca yang mengancam hidup manusia dan ribuan species organisma lainnya, kelestarian alam dengan keanekaragaman hayati serta kelestarian alam sebagai warisan generasi mendatang.

Memperhatikan kenyataan tersebut di atas maka permasalahan sampah adalah permasalahan yang serius untuk setiap negara. Terlebih – lebih dengan anggaran yang tidak sedikit untuk menmangani masalah tersebut. Meskipun demikian anggaran yang tinggi tersebut memang harus di belanjakan demi unsur hiegenis masyarakat yang membutuhkannya. Sebenarnya biaya pengelolaan tersebut setidak-tidaknya dapat dihemat bila kita mengkonsep terlebih dahulu sistim pengumpulan sampah yang efisien yang meliputi rute, alat transportasi dan peran masyarakat.

Dalam hal penyediaan anggaran jangan dikesampingkan pula biaya untuk tempat pengolahan dan pembuangan sampah yang tepat , yang tidak banyak dikeluhkan oleh berbagai pihak karena dampak dari bising, debu, bau dan lain sebagainya.
Namun yang jelas dengan diterapkan manajemen pengeleloan sampah dari mulai pengumpulan dan pengolahan sampah akan menyedot tenaga kerja yang tidak sedikit. Terutama tenaga kerja informal seperti pemulung dan lain sebagainya yang memisahkan pecahan kaca, kaleng, plastik dari masa sampah yang menumpuk.

Hal ini tentunya bisa meningkatkan pendapatan ekonomi terhadap mereka. Sehingga anggaran biaya negara untuk penciptaan padat karya juga bisa dihemat.

Apabila konsep pengelolaan sampah telah tertata rapi, maka sampah dan zat buang lainnya tentunya tidak membawa dampak serius. Sebab penanganan yang tidak serius tentu saja akan mengakibatkan wabah suatu penyakit yang akan menyengsarakan masyarakat dan akhirnya akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Pengelolaan Sampah di Kota Besar
Sampah menimbulkan problem khusus di kota-kota besar di indonesia, seperti halnya di kota-kota besar lainnya di dunia. Problem ini tentunya menyangkut masalah pengumpulan sementara dan pengolahan yang aman di tempat pembuangan akhir. Perlu diketahui bahwa sampah dari zat organik yang menumpuk akan mengalami proses dekomposisi oleh bakteri, sehingga menjadi bahan yang melapuk dan kembali ke dalam konglemerasi mineral bersama dengan kandungan unsur kimia tanah.

Sebagai hasil sampingan proses dekomposisi sampah tersebut, terbentuklah gas amoniak yang mudah terbakar,. Oleh karena itu proses penimbunan sampah di tempat pembuangan akhir harus dilakukan dengan tehnk – tehnik khusus dan jauh dari pemukiman penduduk.

Pengelolaan Sampah di kota – kota di Indonesia dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan, dari mulai collecting di Tempat Pembuangan Sementara ( TPS ), transportasi, penimbunan di Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ) sekaligus Pengelolaan di TPA yang aman. Sampah yang berasal dari rumah tangga, pasar dan mall, perkantoran, pabrik dikumpulkan di TPS yang berupa Permanen Container ( terbuat dari beton ) atau Container Mobil.

Secara berkala sampah tersebut di angkut menuju ke Tempat Pembuangan Akhir yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah setempat, untuk dikumpulkan dan disortir dari bahan non organik, serta dilakukan dekomposisi dengan tehnik Open Dumping, yaitu tehnik yang diterapkan dengan cara menimbun sampah yang sudah menumpuk dengan tanah. Setelah terlebih dahulu pada bagian dasar litter ( lapisan sampah ) diipasang pipa-pipa pembuangan Gas Amoniak. Pemasangan pipa ini mutlak harus dilakukan mengingat sifat Gas Amoniak bila terakumulasi di dalam partikel sampah yang telah membusuk , bisa menimbulkan ledakan yang kuat.

Tehnik Open Dumping ini bisa dilakukan secara berlapis –lapis sesuai dengan kebutuhan dan standar prosedur tertentu. Sehingga sampah organik dari kota besar akan berdekomposisi dengan tanah lagi dan tidak menimbulkan dampak yang membahayakan.
(Dari beberapa sumber).
Read More...!

Cara membuat Rumah yang Sehat

1. Rumah Sehat

Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga serta memenuhi syarat kesehatan.

Rumah sehat secara sederhana adalah rumah yang memiliki ruangan terpisah untuk keperluan hidup sehari-hari dengan ukuran yang memadai, antara lain :
kamar tidur
ruang makan / keluarga
dapur
kamar mandi
jamban / WC
tempat cuci pakaian
syarat rumah sehat :
bahan bangunan tidak terbuat dari bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
Lantai sebaiknya yang kedap air, dinding kuat dan tidak lembab serta berwarna cerah.
Memiliki ruang-ruangan yang tertentu.
Pencahayaan alam atau buatan harus cukup.
Suhu antara 18o – 30o C.
Memiliki ventilasi.

2. Kesehatan Lingkungan Perumahan

lingkungan perumahan yang memiliki persyaratan kesehatan, antara lain :
lokasi tidak terletak pada daerah rawan bencana.
Udara jauh dari pencemaran.
Kualitas air tanah dan air minum harus baik dan memenuhi persyaratan kesehatan.
Kualitas tanah lokasi perumahan harus baik dan memenuhi persyaratan kesehatan.
Sarana dan prasarana lingkungan harus bagus.
Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan pembuangan sampah tidak mencemari air tanah, tidak berbau, tidak dipakai untuk sarang penyakit, dan lain-lain.
Penghijauan.

3. Rumah Yang Tidak Sehat Dan Akibatnya.

Rumah dengan kondisi berikut :
kotor
ruangan pengap, lembab
asap dapur tidak keluar dari rumah
sampah menumpuk
kamar mandi dan tempat air tidak bersih
lantai kamar mandi berlumut
penggunaan alat elektronik yang tidak tepat

4. Upaya Agar Rumah Menjadi Sehat

yang perlu dilakukan agar rumah menjadi sehat :
membuka jendela kamar setiap pagi dan siang.
Membersihkan rumah dan halaman rumah setiap hari.
Kamar mandi dijaga kebersihannya setiap hari.
Membuang sampah pada tempatnya.
Mendapat penerangan yang cukup.
Dinding diusahakan terang.
Menata rapi barang di rumah.
Melakukan penghijauan pada halaman.
Menguras bak mandi.
Mengubur barang bekas.

5. Manfaat rumah sehat.
untuk tempat beristirahat, tempat tinggal dan kegiatan hidup harian.
Melindungi manusia dari cuaca baik / buruk.
Mencegah penyebaran penyakit menular.
Melindungi penghuninya dari bahaya-bahaya dari luar.
Meningkatkan hubungan sosial diantara penghuninya.
Read More...!

Lingkungan kotor, banyak penyakit

Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok kita sehari-hari serta untuk berteduh apabila terjadi panas dan hujan, sebagai tempat berlindung kita. Rumah juga dapat menimbulkan beberapa risiko penyakit termasuk bahaya radiasi dan pencemaran udara apabila setiap harinya tidak bersih. Agar penghuni rumah terhindar dari penyakit-penyakit tersebut, maka diperlukan kondisi kualitas kesehatan lingkungan rumah yang baik.

Untuk mewujudkan lingkungan perumahan yang sehat harus memperhatikan lokasi, kualitas tanah dan air tanah, kualitas udara ambien, kebisingan, getaran dan radiasi, sarana dan prasarana lingkungan (saluran air, pembuangan sampah, jalan, tempat bermain, dan sebagainya), binatang penular penyakit (vektor), dan penghijauan.

Bila lingkungan perumahan tidak diperhatikan, maka dapat memudahkan terjadinya penularan dan penyebaran penyakit, seperti diare, cacingan, ISPA, TBC, demam berdarah, malaria, typhus, leptospirosis, dan dapat menyebabkan kecelakaan seperti kebakaran, tertusuk paku atau kaca, terpeleset, terantuk, dan sebagainya.

Supaya lingkungan rumah kita tidak merupakan sumber penularan penyakit maka diperlukan partisipasi kita semua untuk turut memelihara serta menjaga lingkungan dan rumah supaya tetap bersih dan sehat sehingga menjadi tempat penghunian yang aman dan nyaman.
Istilah-istilah dalam lingkungan :

a. Rumah adalah bangunan sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.

b. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan.

c. Kesehatan perumahan adalah kondisi fisik, kimia, dan biologi di dalam rumah, di lingkungan rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

d. Sarana kesehatan lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya.

e. Prasarana kesehatan lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

f. Vektor adalah binatang perantara penular penyakit tertentu seperti nyamuk, lalat, kecoa, tikus, pinjal, kutu, dan sebagainya.

g. Tempat perindukan atau sarang adalah tempet-tempat yang disukai atau cocok untuk berkembang biak vektor penyakit.

h. Radiasi adalah pancaran energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik dan partikel yang tidak dapat dilihat, dirasa, dan tidak berbau kecuali cahaya, yang dibedakan atas sifatnya yaitu radiasi pengion (dapat mengionisasi atom dan memutuskan keseimbangan atom-atom dalam molekul sel tubuh) dan radiasi tak pengion (tidak dapat mengionisasi dan memutuskan keseimbangan atom-atom sel tubuh).

i. Radiasi alam adalah radiasi yang berasal dari alam antara lain sinar kosmik dari luar angkasa, sinar matahari (sinar ultraviolet, cahaya tampak, dan sinar merah), radiasi dari kerak bumi seperti daerah tambang timah, batu bara, emas, tembaga, dan lain-lain.

j. Radiasi buatan adalah radiasi yang terbuat dari hasil elektrologi yang direkayasa untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti sinar X untuk foto rontgen, radiasi untuk terapi diagnosa penyakit di rumah sakit, radiasi medan magnet, medan listrik dan kerapatan daya dari telepon seluler, televisi, radar, pemancar, alat pemanas mikrowave dan komputer.

k. Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, atau komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.

l. Pengendalian pencemaran udara adalah upaya pencegahan dan atau upaya penaggulangan pencemaran udara serta pemulihan kualitas udara.

m. Udara ambien adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfer yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya.

n. Gerakan peduli udara bersih adalah gerakan masyarakat untuk mewujudkan kepedulian masyarakat terhadap udara bersih.
Read More...!

Hidup Sehat Itu Tidak Susah

Ada beberapa hal yang sering dilewatkan dalam menjalani hidup, sehingga akibat buruk dari kebiasaan ini akan datang mengganggu kesehatan kita. Hal ini bisa terjadi hanya karena kebiasaan hidup yang tidak teratur. Kebiasaan tersebut adalah antara lain melewatkan sarapan, kurang minum air putih, kurang gerak sampai dengan ngemil snack berkalori tinggi. Menurut Pete Cohen, psikolog dan physical trainer, bahwa tidak ada manusia lahir dengan kebiasaan buruk. Kebiasaan ini dipelajari saat tumbuh dewasa. Cara yang paling jitu untuk membuang kebiasaan buruk adalah dengan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih baik. Menurut beberapa penelitian, diperlukan pengulangan 20 - 30 kali untuk kemudian menjadi kebiasaan baru.

Apakah semudah itu ??, sepertinya mudah saja, tapi kalau dijalani mengapa sulit??, karena kita memang hidup dilingkungan yang sudah mengesahkan kebiasaan-kebiasaan buruk itu menjadi hal yang biasa.

Ada beberapa tips dibawah ini, mengenai cara menghargai hidup dengan menjalani hidup secara sehat dan teratur, yaitu:

1. Minum air putih secara cukup
Kenapa terjadi? tubuh manusia tidak akan memberi sinyal berupa rasa haus sampai tubuh benar-benar kekurangan air atau mengalami dehidrasi.
Mengapa air putih? karena dua per tiga tubuh kita terdiri dari air, maka air merupakan unsur terpenting bagi tubuh. Setiap hari kita kehilangan 1,5 liter air lewat kulit, paru-paru dan ginjal (berupa air kencing). Untuk itu kehilangan itu harus digantikan dengan jumlah yang cukup, sehingga tubuh akan terhindar dari kelelahan, sakit kepala, kulit kusam dan bad mood.

2. Sarapan pagi setiap hari
Kenapa terjadi? Alasan yang sering didengar adalah karena tidak cukup waktu untuk sarapan.
Mengapa sarapan? Kalau sarapan terlewatkan maka akan mempengaruhi produktivitas kerja. Untuk itu 'dengarkan' tubuh anda dengan melakukan sarapan sehat secara rutin setiap hari. Sarapan sehat adalah makanan ringan yang cukup gizi seperti segelas susu atau jus buah atau sarapan siap saji yang kaya gizi dan rendah lemak.

3. Makan siang yang bergizi
Kenapa terjadi? Karena biasanya kelebihan karbohidrat sering terjadi saat makan siang, atau kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung protein sebagau sumber energi.
Mengapa harus bergizi? Biasanya ngemil makanan tinggi kalori akan jadi pilihan utama apabila rasa lapar menyerang, seperti cokelat, keripik atau biskuit, yang banyak mengandung lemak, gula dan garam.
Untuk itu memilih makan siang yang bergizi adalah cara yang bijaksana untuk mengatasi rasa lapar. Cara yang bijaksana menurut Dr. Wendy Doyle, ahli diet, dengan cara menambah lauknya, makan sepotong buah atau segelas yoghurt.

4. Siasati makan malam
Kenapa terjadi? Biasanya setelah lelah seharian kerja, maka akan malas kalau harus mempersiapkan makan malam.
Mengapa disiasati? Karena biasanya bila tidak mempersiapkan makan malam maka fast food atau take-away food, yang pasti mengandung tinggi lemak dan garam. Cara mengatasinya??, makan sesuatu sebelum pulang kantor dan mengisi kulkas dengan bahan makanan yang lebih tahan lama simpan untuk keadaan darurat. Kalau terpaksa membeli makanan, lebih baik hindari makanan yang digoreng dan pikirkan makanan tersebut mengandung gizi, yang paling tidak, cukup.
Read More...!

Kamis, 11 November 2010

Mengolah Air Bersih yang Tercemar


Jakarta, Saat bencana terjadi, kelangkaan air bersih tentunya menjadi masalah yang perlu diperhatikan. Pada kondisi ini banyak sumber air yang mengalami pencemaran. Lalu bagaimana caranya mengolah air bersih yang terkena pencemaran?
Dua pertiga dari berat tubuh manusia adalah air. Hal ini membuat manusia mampu bertahan hidup tanpa makanan selama tiga minggu, tetapi tidak mungkin hidup tanpa air selama lebih dari tiga hari. Kondisi air yang dikategorikan aman dan sehat dikonsumsi adalah jernih, tak berwarna, tak berbau, tak berasa, bebas dari penyakit yang mengandung mikroorgansime dan bebas zat kimia berbahaya.

Dengan adanya bencana alam tentunya membuat banyak sumber mata air bersih tercemar, baik karena bahaya biologis (seperti virus, bakteri atau cacing) maupun bahaya kimia (seperti deterjen, pelarut, sianida, logam berat, asam mineral dan organik, senyawa nitrogen, sulfida, amoniak dan senyawa organik beracun biosidal varietas besar).

Bahaya biologis dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti:
Diare
Infeksi cacing
Disentri (baik amuba dan bakteri)
Kolera
Masalah lambung
Penyakit tipus
Penyakit kuning

Sedangkan bahaya kimia dapat menyebabkan masalah kesehatan sebagai berikut:
Infeksi kulit
Gangguan usus
Gangguan hati, tulang dan sistem peredaran darah, kelahiran anomali
Anemia, kerusakan sumsum tulang, leukemia
Kerusakan sistem saraf pusat
Masalah karsinogenik

Bagaimana memurnikan air yang tercemar?

Dilansir dari Webhealthcentre, Jumat (5/11/2010), pemurnian air yang banyak dilakukan ada tiga tahap, yaitu penyimpanan, filtrasi dan klorinasi. Tapi sepertinya tiga tahap ini belum cukup untuk benar-benar memurnikan air yang tercemar.

Berikut beberapaa cara lain untuk mengurangi bahaya pencemaran air baik secara biologis maupun kimiawi:

1. Penyaringan dan perebusan
Meski tampak bersih, air yang akan diminum harus disaring dan direbus hingga mendidih setidaknya selama 5-10 menit. Hal ini dapat membunuh bakteri, spora, ova, kista dan mensterilkan air. Proses ini juga menghilangkan karbon dioksida dan pengendapan kalsium karbonat.

2. Disinfeksi kimia
Hal ini berguna untuk memurnikan air yang disimpan pada tempat seperti di genangan air, tangki atau air sumur.

3. Bubuk pemutih
Proses ini merupakan diklorinasi kapur. 2,3 gram bubuk pemutih diperlukan untuk mendisinfeksi 1 meter kubik (1.000 liter) air. Tapi air yang sangat tercemar dan keruh tidak bisa dimurnikan dengan metode ini.

Bubuk pemutih merupakan senyawa tidak stabil dengan bau yang menyengat. Ketika senyawa ini terkena udara, cahaya atau kelembaban, maka senyawa ini akan cepat kehilangan kadar klorin, sehingga menjadi tidak efektif.

4. Tablet klorin
Dipasaran, tablet klorin dijual dengan nama tablet halazone. Senyawa ini mungkin cukup mahal tetapi efektif untuk memurnikan air dengan skala kecil.

Tablet klorin 'smarter' telah diperkenalkan baru-baru ini. Tablet klorin ini 15-20 kali lebih kuat dari tablet halogen. Satu pil 0.5 gms, cukup untuk mendisinfeksi 20 liter air.

5. Filter
Ada beberapa jenis filter, antara lain filter keramik 'lilin' dan UV filter.

Bagian utama dari sebuah filter keramik 'lilin' ini adalah lilin yang terbuat dari porselin atau tanah infusorial. Permukaannya dilapisi dengan katalis perak sehingga bakteri yang masuk ke dalam akan dibunuh. Metode ini menghilangkan bakteri yang biasanya ditemukan dalam minum air, tetapi tidak efektif dengan virus yang bisa lolos saringan.

Alat UV filter umumnya terdiri dari prefilter, yaitu filter kotoran fisik. Kartrid karbon menghilangkan air dari kotoran organik yang berwarna, bau, bebas klorin dan lainnya. Sedangkan berkas sinar UV berfungsi untuk menghilangkan bakteri dan virus.
Read More...!

Lingkungan Bersih Gagalkan 13 Juta Kematian di Dunia


Data baru yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), menunjukkan bahwa 13 juta kematian di seluruh dunia dapat dicegah setiap tahunnya dengan menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Di beberapa negara, lebih dari sepertiga beban penyakit dapat dicegah melalui peningkatan kualitas lingkungan.
"Sangatlah penting untuk mengkuantitatif beban penyakit dari lingkungan yang tidak sehat. Ini merupakan kunci untuk membantu negara-negara menentukan intervensi yang dibutuhkan," ujar Asisten Direktur-Jenderal untuk Pembangunan yang Berkelanjutan dan Lingkungan Sehat WHO, Susanne Weber-Mosdorf dalam pernyataan tertulis yang diterima. Menurut Susanne, kegiatan-kegiatan pencegahan sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat, terutama di negara-negara miskin.Di 23 negara di seluruh dunia, 10 persen lebih kematian disebabkan dua alasan utama: air yang tidak bersih, termasuk sanitasi dan kebersihan yang buruk, dan polusi udara di dalam ruangan yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar padat untuk memasak.Di seluruh dunia, anak-anak di bawah usia lima tahun menjadi korban utama dan merupakan 74 persen dari kematian yang disebabkan oleh penyakit diare dan infeksi saluran pernafasan bagian bawah.

Negara-negara yang berpendapatan rendah mengalami kerugian paling besar dari faktor-faktor lingkungan ini. Mereka kehilangan sekitar 20 tahun dari masa hidup sehat per penduduk per tahun dibandingkan dengan mereka yang hidup di negara berpendapatan tinggi

Lingkungan Bersih

Bersih disini akan kita artikan secara luas, bukan sekedar bersihnya benda atau lingkungan tempat yang terbebas dari kotoran, tapi bersihnya hati kita dari kesombongan dan kotoran jiwa-kotoran jiwa lainnya yang dapat mengantarkan kita pada kehidupan social yang penuh masalah dan bermasalah. Lingkungan bersih termasuk didalamnya pribadi ynag bersih adalah dambaan setiap kita. Karenanya menjadi penting membangun lingkungan bersih dimulai dari pribadi-pribadi bersih (bermoral dan soleh) yang berada dalam lingkungan tersebut.

Banyak cara untuk menjadikan lingkungan dan pribadi yang bersih, diantaranya:
Aspek Pribadi bersih:
1. Bimbingan orangtua dengan memberikan teladan yang baik
2. Pendidikan Agama yang lebih intensif
3. Membiasakan hidup bersih (bermoral) dengan menjalankan Norma Agama dan
Menjauhkan prilaku Maksiat.

Aspek Lingkungan (social)
1. Penggalakkan Hidup bersih, sehat dan peduli dengan kerja bakti massal
2. Peningkatan 3 M ( Mengubur, Menguras,Menutup) agar terbebas dari berbagai penyakit khususnya Demam Berdarah Dangue.
3. Transparansi Management dari pemerintah local semisal Lurah, RW dan RT.

Dari cara-cara di atas, jika diterapkan dengan baik dan konsisten maka akan dapat membersihkan lingkungan dari masalah – masalah social, setidaknya dapat mewarnai lingkungan dengan nilai-nilai kebaikan.

Pribadi Peduli

Erat kaitannya antara lingkungan bersih dan pribadi peduli, karena bersihnya lingkungan dapat dikatakan karena pribadi-pribadi yang berada dalam lingkungan tersebut adalah pribadi yang peka dan tanggap terhadap masalah lingkungannya. Karenanya lingkungan bersih adalah cermin pribadi peduli.

Sedangkan kepedulian muncul dari kebersihan moral pribadi tersebut. Pribadi yang peduli terhadap lingkungan hendaknya dimiliki oleh setiap kita yang ingin lingkungan kita bersih dan jauh dari masalah serta tidak bermasalah. Peduli terhadap lingkungan adalah cara menagatasi kesenjangan social, yang kaya menyantuni yang miskin, yang kuat membantu yang lemah, yang mampu meringankan yang kurang mampu. Dengan demikian diharapakan tidak ada lagi tetangga kita satu lingkungan yang kelaparan, putus sekolah, dan bunuh diri karena dililit hutang dan himpitan ekonomi lainnya.

Kepedulian tidak hanya dengan materi, ia dapat dibangaun dan diwujudkan dengan banyak cara, semisal dengan tenaga dan waktu luang, yaitu dengan cara:
1. bergotong royong membangun rumah ibadah,
2. kerja bakti massal
3. pelayanan yang prima (bagi aparatur Negara),
4. Saling nasihat menasihati dalam kebenaran
Read More...!