Kamis, 11 November 2010

Lingkungan Bersih Gagalkan 13 Juta Kematian di Dunia


Data baru yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), menunjukkan bahwa 13 juta kematian di seluruh dunia dapat dicegah setiap tahunnya dengan menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Di beberapa negara, lebih dari sepertiga beban penyakit dapat dicegah melalui peningkatan kualitas lingkungan.
"Sangatlah penting untuk mengkuantitatif beban penyakit dari lingkungan yang tidak sehat. Ini merupakan kunci untuk membantu negara-negara menentukan intervensi yang dibutuhkan," ujar Asisten Direktur-Jenderal untuk Pembangunan yang Berkelanjutan dan Lingkungan Sehat WHO, Susanne Weber-Mosdorf dalam pernyataan tertulis yang diterima. Menurut Susanne, kegiatan-kegiatan pencegahan sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat, terutama di negara-negara miskin.Di 23 negara di seluruh dunia, 10 persen lebih kematian disebabkan dua alasan utama: air yang tidak bersih, termasuk sanitasi dan kebersihan yang buruk, dan polusi udara di dalam ruangan yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar padat untuk memasak.Di seluruh dunia, anak-anak di bawah usia lima tahun menjadi korban utama dan merupakan 74 persen dari kematian yang disebabkan oleh penyakit diare dan infeksi saluran pernafasan bagian bawah.

Negara-negara yang berpendapatan rendah mengalami kerugian paling besar dari faktor-faktor lingkungan ini. Mereka kehilangan sekitar 20 tahun dari masa hidup sehat per penduduk per tahun dibandingkan dengan mereka yang hidup di negara berpendapatan tinggi

Lingkungan Bersih

Bersih disini akan kita artikan secara luas, bukan sekedar bersihnya benda atau lingkungan tempat yang terbebas dari kotoran, tapi bersihnya hati kita dari kesombongan dan kotoran jiwa-kotoran jiwa lainnya yang dapat mengantarkan kita pada kehidupan social yang penuh masalah dan bermasalah. Lingkungan bersih termasuk didalamnya pribadi ynag bersih adalah dambaan setiap kita. Karenanya menjadi penting membangun lingkungan bersih dimulai dari pribadi-pribadi bersih (bermoral dan soleh) yang berada dalam lingkungan tersebut.

Banyak cara untuk menjadikan lingkungan dan pribadi yang bersih, diantaranya:
Aspek Pribadi bersih:
1. Bimbingan orangtua dengan memberikan teladan yang baik
2. Pendidikan Agama yang lebih intensif
3. Membiasakan hidup bersih (bermoral) dengan menjalankan Norma Agama dan
Menjauhkan prilaku Maksiat.

Aspek Lingkungan (social)
1. Penggalakkan Hidup bersih, sehat dan peduli dengan kerja bakti massal
2. Peningkatan 3 M ( Mengubur, Menguras,Menutup) agar terbebas dari berbagai penyakit khususnya Demam Berdarah Dangue.
3. Transparansi Management dari pemerintah local semisal Lurah, RW dan RT.

Dari cara-cara di atas, jika diterapkan dengan baik dan konsisten maka akan dapat membersihkan lingkungan dari masalah – masalah social, setidaknya dapat mewarnai lingkungan dengan nilai-nilai kebaikan.

Pribadi Peduli

Erat kaitannya antara lingkungan bersih dan pribadi peduli, karena bersihnya lingkungan dapat dikatakan karena pribadi-pribadi yang berada dalam lingkungan tersebut adalah pribadi yang peka dan tanggap terhadap masalah lingkungannya. Karenanya lingkungan bersih adalah cermin pribadi peduli.

Sedangkan kepedulian muncul dari kebersihan moral pribadi tersebut. Pribadi yang peduli terhadap lingkungan hendaknya dimiliki oleh setiap kita yang ingin lingkungan kita bersih dan jauh dari masalah serta tidak bermasalah. Peduli terhadap lingkungan adalah cara menagatasi kesenjangan social, yang kaya menyantuni yang miskin, yang kuat membantu yang lemah, yang mampu meringankan yang kurang mampu. Dengan demikian diharapakan tidak ada lagi tetangga kita satu lingkungan yang kelaparan, putus sekolah, dan bunuh diri karena dililit hutang dan himpitan ekonomi lainnya.

Kepedulian tidak hanya dengan materi, ia dapat dibangaun dan diwujudkan dengan banyak cara, semisal dengan tenaga dan waktu luang, yaitu dengan cara:
1. bergotong royong membangun rumah ibadah,
2. kerja bakti massal
3. pelayanan yang prima (bagi aparatur Negara),
4. Saling nasihat menasihati dalam kebenaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar